SMP NURUL HUDA, TINGKATKAN KOMPETENSI GURU DAN SIAPKAN TEROBOSAN PROGRAM BARU
Jayapura, (8/7) – Sebagai salah satu Unite Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Yayasan Pendidikan Islam (YAPIS) di Tanah Papua Cabang Kota Jayapura, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Nurul Huda YAPIS Jayapura, mendukung program peningkatan kompetensi guru YAPIS. Bentuk kegiatan yang dipilih oleh sekolah yang beralamat di Jl. Percetakan Negara, No. 126, Kel. Gurabesi, Kota Jayapura adalah workshop.
Kegiatan yang diikuti oleh 10 guru ini dilaksanakan selama tiga hari dan telah dibuka pada Kamis (7/7) kemarin. Kala itu, hadir untuk membuka kegiatan adalah Wakil Sekretaris II YAPIS Cabang Kota Jayapura, H. Muhammad Amin, S.Pd., didampingi Kepala SMP Nurul Huda YAPIS Jayapura, H. Muhammad Syaiful, S.Ag., M.Pd. Pada kesempatan kali ini, Guru Penggerak SMP Pembangunan V YAPIS Waena, Rosidah Atmandani, SE., didaulat menjadi narasumber.
“Semua ada 15 orang. Namun karena ada beberapa guru yang merupakan Guru Penggerak dan dipercayakan oleh yayasan untuk berbagi dengan sekolah-sekolah lain” ungkap Muhammad Sayiful.
Syaiful menuturkan, kegiatan dengan tajuk “Workshop Impelementasi Kurikulum Merdeka” ini diharapkan akan dapat lebih memamahamkan dalam implementasi kurikulum merdeka (kurmer).
“Kurikulum merdeka telah kami implementasikan sejak tahun ajaran kemarin (2022/2023 – red). Karena itu, pada kegiatan ini kami berharap agar dapat lebih memahamkan terutama pada alur pembelajaran yang memiliki perbedaan dengan kurikulum 2013” ujarnya.
Sepanjang pengalaman pihaknya menerapkan Kurmer, Syaiful mengakui, kurmer memiliki alur yang lebih jelas dan lebih mudah dipahami.
“Alurnya, kalau kita analogikan, dulu kita menjelaskan tubuh secara terpisah. Misalnya tangan sendiri, perut sendiri. Namun di kurmer ini, kita harus mejelaskan secara utuh” ungkap nakhoda sekolah yang memilih Kurmer dengan Mandiri Berubah tersebut.
Meski telah menerapkan, pihaknya mengharapkan, melalui kegiatan yang dilaksanakan pada 6 hingga 8 Juli ini, akan mendapat informasi-informasi baru, terkait perubahan serta lebih mendetail, sehingga akan memiliki perangkat yang lengkap, benar dan bisa diaplikasikan.
“Target kegiatan ini adalah, nanti harus ada perangkat pembelajaran kurikulum merdeka, modul pembelajaran berdiferensiasi dan modul pembelajaran P5, yang sesuai kebutuhan sekolah dan siap digunakan” ujarnya.
CANANGKAN TEROBOSAN PROGRAM BARU
Sekolah yang akan melaksanakan MPLS (Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah) pada 10 hingg 12 Juli mendatang ini, memang memiliki beragam keunggulan. Dari sisi pendidik, memiliki memiliki 15 guru yang seluruhnya telah berkualifikasi S1 pendidikan. 4 orang merupakan guru penggerak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), serta 1 orang merupakan Narasumber Berbagi Praktik Baik Kemendikbud Ristek.
Selain itu, para guru juga memiliki kompetensi mumpuni, melalui berbagai program pendidikan dan latihan (Diklat), Bimtek dan hingga Program Pendidikan Guru (PPG) Kemendikbud Ristek).
“Kami juga memiliki guru yang merupakan narasumber pembelajaran matematika metode Gasing (gampang, asyik dan menyenangkan) yang dikembangkan oleh Prof. Yohanes Surya” ungkapnya.
Dari segi program, SMP Nurul Huda YAPIS Jayapura tidak pernah alpa mengikuti dan mendukung program pendidikan, baik dari Pemerintah Pusat (Kemendikbud Ristek) maupun Pemerinta Daerah. Salah satu dengan penerapan kurikulum merdeka sejak tahun lalu.
Meski meupakan sekolah umum, SMP ini juga konsisten untuk membina keagamaan peserta didik. Hal ini terbukti dengan beragam pembiasaan yang dilakukan setiap hari. Seperti diungkap Kepala Sekolah, Muhammad Syaiful, S.Ag., M.Pd.
“Setiap pagi kami lakukan pembiasaan pembacaan Asmaul Husna, Sholat Dhuha berjamaah, serta sholat Dhuhur berjamaah. Kami juga setiap jumat melaksanakan pembacaan Surah Yasin” ujarnya.
Bahkan menurutnya, pada tahun ajaran 2023/2024 ini, pihaknya berencanakan melaksanakan program baru, yaitu Tahasus (Tahfiz Al-Quran). Bahkan dirinya mengakui sudah berkomunikasi dengan salah imam Masjid di kota Jayapura untuk mendampingi program tersebut.
“Program tahasus ini akan diberikan kepada siswa baru, kelas 7. Namun, siswa kelas 8 dan 9 bisa mengikuti juga apabila memenuhi persyaratan” ungkapnya.
Melalui program ini, diharapkan akan melahirkan para penghafal Al-Quran, yang tidak hanya menghafal, namun juga dapat memahami dan mengaktualisasikan ajaran Al-Quran dalam kehidupannya. Dirinya berharap, nantinya, melalui program ini, setiap siswa akan menghafal paling tidak tiga juz, yaitu juz 1, 2 dan 30.
Pelaksanaan program di SMP tahasus yang akan dilaksanakan pada sekolah yang berada di kompleks pendidikan Nurul Huda YAPIS, bersama SD dan MI Nurul Huda ini, akan sedikit memberikan tantangan. Pasalnya, sebagian besar peserta didiknya, justru merupakan lulusan dari sekolah swasta keagamaan bukan Islam.
“Ini tantangan. Tapi insya Allah, dengan dukungan yayasan, masyarakat dan orangtua, kita akan bisa” ungkapnya dengan optimis.
Mari kita dukung upaya sekolah-sekolah dan YAPIS secara umum, untuk menghadirkan pendidikan berkualitas. Membelajarkan ilmu pengetahuan, dan membina keislaman peserta didik. Karena seperti kata bijak dari Albert Einstein, bahwa “Ilmu tanpa agama, buta, dan agama tanpa ilmu, lumpuh”. Artinya, orang berilmu, tanpa pedoman agama, maka ia akan berjalan tanpa arah. Dan sebaliknya, bahwa agama tanpa ilmu pengetahuan, tidak akan mampu bergerak dan memberikan perubahan lebih baik. *
(TAM)