PERINGATAN HUT RI 78 KELUARGA BESAR YAPIS DIWARNAI PAGELARAN BUDAYA
Dok V, Jayapura (17/8) – Keluarga besar Yayasan Pendidikan Islam (YAPIS) di Tanah Papua menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia ke-78 bertempat di Lapangan YAPIS, jl. Dr. Sam Ratulangi, Dok V Atas. Kegiatan ini dimeriahkan dengan tampilan kesenian angklung dan taria kreasi Papua yang dibawakan peserta didik YAPIS.
Bertindak selaku pembina upacara, Wakil Sekreatris II YAPIS Cabang Kota Jayapura, H. Muhammad Amin, S.Pd. Upacara bendera ini diikuti oleh seluruh keluarga besar YAPIS di Tanah Papua, yang terdiri dari Pengurus dan pegawai Pusat dan Cabang Kota Jayapura, civitas akademika Universitas YAPIS Papua (UNIYAP), para guru dan tenaga kependidikan (GTK) YAPIS, siswa TK, SD, SMP, SMA dan SMK serta Mahasiswa YAPIS dan warga sekitar kompleks YAPIS.
Dalam pidato amanatnya, Muhammad Amin mengajak seluruh hadirin memanjatkan doa syukur atas anugerah kemerdekaan yang telah diraih sejak 78 tahun silam tersebut. Amin menegaskan, anugerak kemerdekaan tidak akan pernah diraih tanpa anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
Menurut Amin, tugas sebagai generasi sekarang adalah mengisi kemerdekaan dengan partisipasi dalam proses pembangunan. Dirinya mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo yang disampaikan dalam sidang tahunan MPR tahun 2021 silam. Hal tersebut mengsyaratkan bahwa pembangunan manusia Indonesia harus dimulai dari penyediaan akses pendidikan yang merata, berkeadilan, inklusif dan berkesetaraan.
“membangun manusia Indonesia adalah investasi kita untuk menghadapi masa depan dan melapangkan jalan menuju Indonesia maju” kutipnya.
Dalam kegiatan yang berlangsung khidmat ini, petugas upacara terdiri dari gabungan guru dan peserta didik. Yang lebih menarik, susuan acara dibawakan dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Penggunaan dua bahasa ini menunjukan kecintaan pada bahasa persatuan sekaligus kesiapan YAPIS dalam menghadapi globalisasi di era industri 5.0 ini.
DIMERIAHKAN PAGELARAN BUDAYA INDONESIA
Bukan hanya ceremonial upacara bendera, peringatan 78 tahun kemerdekaan ini juga dimeriahkan dengan pagelaran budaya Indonesia. Tampilan budaya ini dibawakan dengan sangat apik oleh peserta didik SMP Hikmah YAPIS. Yaitu, penampilan tari kreasi Papua dan seni musik angklung.
Tarian kreasi yang dibawakan dalam bentuk drama tari. Mengisahkan tentang konflik sosial masyarakat Papua, tarian ini berusaha menjelaskan pentingnya persatuan, sebagai satu Papua dan sebagai satu Indonesia. Para siswa berupaya mengingatkan, bahwa bagaimanapun, kita adalah Indonesia. Konflik seharusnya dapat diselesaikan dengan kekeluargaan sebagai perwujudan kebangsaaan yang bergotongroyong.
“Hitam putih, keriting lurus, aku Papua” gema syair lagu yang mengiri tarian tersebut.
Selain itu, alunan ritme indah nan merdu dari orkestra angklung tak kalah menarik. Para siswa dengan fasih memainkan nada-nada dari alat musik yang terbuat dari bambu tersebut. Tim angklung YAPIS ini dibina langsung oleh Mahasiswa KKN dari salah satu perguruan tinggi di Bandung, Jawa Barat, sejak April lalu.
Angklung adalah alat musik yang terbuat dari pipa-pipa bambu yang dipotong ujung-ujungnya menyerupai pipa-pipa dalam suatu organ, dan diikat bersama dalam suatu bingkai, digetarkan untuk menghasilkan bunyi. Angklung merupakan satu alat musik daerah, yang biasa dimainkan masyarakat Sunda, Jawa Barat dan telah mendapatkan pengakuan sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010 silam.*
(TAM)