BERITASMA/SMK/MA

CINTA LINGKUNGAN, CINTA BANGSA DAN NEGARA

Dok V (18/8) – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 tinggal menghitung hari. Beragam aktivitas dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat, guna memeriahkan hari bersejarah tersebut.

Tak terkecuali bagi sekolah-sekolah di lingkungan Yayasan Pendidikan Islam (YAPIS) Cabang Kota Jayapura. Berbagai mata lomba menghiasi aktivitas di setiap sekolah yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) YAPIS Cabang tersebut.

TK Hikmah YAPIS Jayapura melaksanakan aneka macam lomba bagi peserta didik. Seperti lomba makan kerupuk dan sendok kelereng. Tingkah polah para peserta menjadi “bumbu penyedap” dan menegaskan semangat memeringati hari kemerdekaan.

Sementara itu, di SMA Hikmah YAPIS Jayapura, kegiatan menyambut hari kemerdekaan telah terlaksana sejak 9 Agustus lalu. Awal kegiatan dilaksanakan dengan bentuk kerjabakti.

Kerja bakti tersebut, melibatkan seluruh warga sekolah. Menariknya, bukan hanya lingkungan sekolah. Lingkungan masyarakat sekitar sekolah juga menjadi sasaran kerja bakti ini.

Kepala SMA Hikmah YAPIS Jayapura, Ahmad Yunaidi mengatakan, kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk cinta pada tanah air.

“Cinta tanah air harus diwujudkan dalam bentuk aksi nyata. Salah satunya adalah menjaga lingkungan” ujarnya.

Menurutnya, menjaga kebersihan lingkungan merupakan wujud cinta lingkungan sebagai bagian dari cinta tanah air, bangsa dan negara.

“Kita berharap, anak-anak dapat memahami esensi dari kegiatan ini dan dapat tertanam dalam hati sanubari mereka sehingga dapat terwujud di lingkungan mereka masing-masing” ujarnya.

Selain kebersihan lingkungan, SMA yang beralamat di Kompleks YAPIS, Dok V Atas, Kota Jayapura juga melaksanakan ragam perlombaan lainnya. Berbagai jenis lomba yang dapat diikuti oleh peserta didik maupun dewan guru.

Perlombaan-perlombaan tersebut dilaksanakan di luar ruangan. Hal ini, tak pelak mengundang perhatian dari masyarakat sekitar. Salah satu lomba yang sangat ramai disaksikan adalah lomba karaoke.

Yunaidi menegaskan, pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut bukan sekedar euforia, melainkan sebuah metode untuk menjelaskan sejarah hari kemerdekaan.

“Para siswa harus memahami makna kemerdekaan itu sendiri. Melalui lomba-lomba ini, kita menjelaskan pentingnya arti kemerdekaan dengan cara-cara yang menyenangkan” pungkasnya.

(TAM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *