YAPIS CABANG KOTA JAYAPURA GELAR PELATIHAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA YANG GAMPANG, ASYIK DAN MENYENANGKAN
Dok V, (15/5) – Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru dalam mengampu mata pelajaran Matematika di SD dan SMP, Yayasan Pendidikan Islam (YAPIS) di Tanah Papua Cabang Jayapura menggelar Pengimbasan Pelatihan Pembelajaran Matematika dengan Metode Gasing (Gampang, Asyik dan Menyenangkan) pada Senin hingga Rabu (15-17/5).
Bertempat di Gedung C SMP Hikmah YAPIS Dok V Jayapura, kegiatan ini dibuka oleh Ketua YAPIS di Tanah Papua yang diwakili Wakil Ketua I, Drs. H. Alwi Tianlean, MM. Turut hadir dalam kegiatan tersebut adalah Sekretaris YAPIS Cabang Kota Jayapura, Drs. H. Iran Achmad beserta Kepala-kepala Sekolah di lingkungan YAPIS Cabang Kota Jayapura.
Dalam sambutannya, H. Alwi Tianlean menyatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari ini murni digagas oleh YAPIS Cabang. Tujuannya adalah agar para guru dalam mengejarkan Matematika secara lebih mudah, asyik dan menyenangkan bagi peserta didik.
“Matematika ini selalu menjadi momok di sekolah-sekolah. Ada kesan bahwa matematika itu susah. Terus ditambah lagi dengan gurunya yang galak-galak” ungkap Alwi.
Hal ini sering menyebabkan banyak peserta didik yang mengalami kegagalan dalam mata pelajaran ini. Padahal, lanjut Alwi, banyak metode yang dapat digunakan sehingga belajar matematika menjadi gampang.
“Salah satunya adalah metode Gasing. Metode ini di kembangkan oleh Prof. Yohanes Surya, Ph.D., Kita memiliki guru yang telah mengikuti pembelajaran dengan metode ini. Nah, melalui kegiatan ini, guru tersebut akan mengimbaskan, menyampaikan kepada guru-guru lain agar sama-sama dapat menggunakan metodologi ini, diaktualisasikan di sekolah-sekolah masing-masing” lanjutnya.
Dalam metode ini, siswa diminta untuk memahami konsep matematika terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal ujian. Kunci pembelajaran metode Gasing adalah proses langkah demi langkah yang terstruktur sehingga penguasaan materi dari pemahaman konsep sebelumnya.
Metode ini mengajak siswa bermain dan bereksplorasi menggunakan berbagai macam alat peraga. Alat peraga membantu siswa membayangkan konsep yang akan dipelajari. Materi abstraks diawali dengan sesuatu yang kongkret sehingga lebih mudah dipahami.
Menurut Alwi, dengan adanya pengimbasan pelatihan ini, diharapkan, pada gilirannya, seluruh guru mata pelajaran dan guru kelas di SD dan SMP YAPIS, dapat memiliki pilihan metode yang dapat digunakan.
“Metode sangat banyak. Silahkan nanti dipilih dan dipilah mana yang paling tepat dan sesuai dengan karakter anak-anak kita dan mana yang cocok dengan Bapak/Ibu guru” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris YAPIS Cabang Kota Jayapura, Drs. H. Iran Achmad, menyatakan bahwa YAPIS Cabang Kota Jayapura selalu berupaya bergerak cepat menangkap segala peluang dan inovasi yang ada guna peningkatan kualitas pengelolaan maupun pembelajaran di sekolah.
“Kita tidak bisa lagi hanya menunggu dari pemerintah. Jika ada informasi baru, inovasi baru yang baik untuk pengelolaan atau pembelajaran, YAPIS harus segera mengambil langkah, memberikan pelatihan kepada para guru. Kita berharap dengan kegiatan seperti ini, akan mampu memberikan terobosan guna peningkatan kualitas di sekolah” ujarnya.
Kegiatan Pengimbasan Pelatihan Pembelajaran Matematika dengan Metode Gasing (Gampang, Asyik dan Menyenengkan) YAPIS di Tanah Papua Cabang Kota Jayapura ini akan dilaksanakan selama tiga hari. Terdapat dua orang Narasumber pada kegiatan ini, yaitu Reddiyanto, S.Pd dari SMPN 6 Jayapura dan Hasmia Weni, S.Pd dari MI dan SMP Nurul Huda YAPIS Jayapura.
Sebelum memulai penjabaran materi, kedua narasumber melakukan pre-test (tes awal) kepada peserta yang berasal dari SD dan SMP di Lingkungan YAPIS Cabang Kota Jayapura tersebut.
Menurut Reddiyanto, tes awal ini untuk mengukur pemahaman awal dan sekaligus melihat teknik pengerjaan soal matematika oleh para guru. Waktu yang diberikan untuk tes awal adalah 10 menit.
Redi juga menjelaskan, setelah mengikuti pelatihan, para peserta nanti akan akembali di test dengan soal yang sama. Kemudian akan dilihat, perbedaan cara mengerjakan dan waktu penyelesaian.
“Jika pada pre-test ini banyak peserta yang belum menyelesaikan dalam waktu sepuluh menit. Setelah pelantihan nanti, seharusnya mampu menyelesaikan kurang dari lima menit” ujarnya.*
(Tam)