BERITAPAUD (TK/RA)

TK Hikmah YAPIS, Siap menjadi “PAUD-Plus”

Dok 5, 4/5 – “Yayasan Pendidikan Islam (YAPIS) di Tanah Papua Cabang Kota Jayapura pada tahun ini (Tahun ajaran baru 2023 – red) siap untuk mewujudkan sekolah plus”. Pernayataan tersebut disampaikan Ketua YAPIS di Tanah Papua Cabang Kota Jayapura, Drs. H. Hadiyana, M.M. Hal tersebut disampaikannya kala membuka dan memberikan arahan pada kegiatan Halal Bi Halal Keluarga Besar TK Hikmah Yapis Kota Jayapura, kamis (4/5).

Menurut Hadi, sekolah plus adalah sekolah yang memiliki keunggulan lebih.

“Bukan hanya pembelajaran sesuai kurikulum, namun juga akan dikembangkan dengan keterampilan atau keahlian khusus yang menjadi mata pelajaran tambahan atau ekstra kurikuler” lanjutnya.

Mekanisme ini akan dikembangkan pada semua jenjang sekolah di bawah naungan YAPIS Cabang Kota Jayapura. “Baik dari TK-PAUD, SD, SMP, SMA hingga SMK” imbuhnya.

“Untuk jenjang PAUD, keunggulan yang akan kembangkan adalah tahfiz Al-Quran” lanjutnya.

Hadiyana memandang bahwa baik, bagian terpenting dalam pembentukan karakter generasi bangsa. Karena itu, menurutnya pemahaman dan pengembangan karaktergenerasi yang islami, beriman, berilmu dan berakhlakul karimah harus dimulai dari PAUD.

“Ibarat bangunan, PAUD adalah tanahnya. Sebagus apapun bangunan diatasnya, apabila tanahnya labil, tidak dipersiapkan dengan baik, maka bangunan tidak akan kokoh” ungkapnyanya.

Halal Bi Halal, Budaya Positif Bangsa

Halal bi Halal  yang mengambil tema “Dengan moment idul Fitri kita tingkatkan silaturahmi untuk meraih berkah illahi ini” juga dihadiri oleh Ketua Komite TK Hikmah Kota Jayapura, Ketua Panitia HBH dan Pentas Seni TK Hikmah YAPIS Kota Jayapura; Dr. Syamsier Husein, S.E., M.Si., Penceramah; Ustd. Abdul Mukti Rofi’I, S.Pd.I., M.Si., dan seluruh orang/wali siswa.

Dalam kesempatan ini, Ketua Panitia, Syamsier Husein menyampaikan apresiasi atas segala upaya yayasan, sekolah dan dewan guru dalam mendidik para siswa. Menurutnya, butuh nyali dan kesabaran ekstra untuk menjadi guru TK.

“Saya tidak bisa membayangkan bagaimana menjadi guru TK. Kemungkinan yang malaria plus 2, bisa naik jadi plus 5. Pasti kesulitan. Karena itu mari kita berikan apresiasi kepada para guru TK (PAUD), yang telah berjuang dengan keras untuk mencerdaskan anak bangsa” ujarnya.

Lelaki yang akrab di sapa Pak Boy ini juga menuturkan, bahwa kendatipun halal bi halal hanyalah sebuah budaya Indonesia, namun hal ini tetaplah merupakan budaya yang positif.

“Kalau tidak salah, halal bi halal ini bukan syariat Islam. Namun hal ini telah dilakukan sejak masa Soekarno. Kala itu bertepatan juga dengan tahun politik, dimana banyak tokoh politik kala itu yang tidak sepaham dan hampir terjadi keributan. Maka Soekarno dengan dibantu para ulama kemudian mengumpulkan para tokoh politik, duduk bersama, saling memaafkan, saling menghalalkan kesalahan. Sehingga disebutlah sebagai halal bi halal. Nanti mohon Pak Ustadz dapat mengoreksi” ujar Boy.

Selain itu, Kepala TK Hikmah YAPIS Kota Jayapura, Islamiyati, S.Pd berharap, momen ini dapat menjadi awal untuk membina silaturahmi dengan para orang tua siswa.

“semoga dengan moment ini silaturahmi selalu terjaga sampai kapanpun. Jangan sampai setelah anak-anak lulus silaturahmi kita putus. Jangan sampai yah” harapnya.

Kegiatan yang berlangsung khusyuk dan sederhana di Ruang Kelas ini juga menampilkan berbagai keterampilan siswa. Diantaranya adalah hafalan surah pendek serta penampilan Qosidah.

Abdul Mukti, selaku penceramah menyampaikan bahwa memang benar halal bi halal hanyalah budaya. Namun termasuk budaya positif sehingga terus dipertahankan.

“halal bi halal ini bukan syariat Islam melainkan budaya Indonesia. Budaya yang baik kita pertahankan. Yang tidak baik, kita buang. Budaya ini adalah budaya yang sangat baik” ujarnya.

Lebih jauh Mukti menuturkan bahwa halal bi halal selalu dilaksanakan pada moment idul fitri. Kenapa? Karena menurutnya, pada moment ini kita kembali merefleksikan pelajaran yang telah diperoleh pada bulan Ramadhan.

“Sebelumnya kita sudah melaksanakan ibadah puasa di Bulan Ramadhan. Setelah itu, kita berlebaran. Nah, pada saat lebaran kita bersalaman. Untuk apa? Untuk saling memaafkan” lanjutnya.

Dirinya juga mengungatkan bahwa bersalaman, selain dapat menghapus dosa, juga dapat meningkatkan semangat.

“Bersalaman untuk membangkitkan semangat, semangat seperti Rasulullah SAW. Siapa Rasulallah? Rasulallah Nabi……” ujarnya yang serentak dijawab Muhammad oleh anak-anak.

Dengan gaya khas komunikasi dengan anak-anak, Mukti menjelaskan bahwa setelah bersalaman, maka anak-anak tidak boleh lagi marah-marahan, tidek boleh ada dendam dan tidak boleh lagi berkelahi.

Diungkapkan oleh Guru di SMP Hikmah YAPIS ini, bahwa terdapat banyak pelajaran dari Bulan ramadhan yang harus dipraktikan setelah keluar dari ramadhan.

Dinataranya adalah Ramadhan sebagai bulan kasih sayang. Karena itu Tanamkan sikap toleransi kepada diri sendiri, keluarga dan orang lain.

“Moment ini pada tanggal 1 sampai 10 Ramadhan. Ini diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara menghormati orang tua, guru, menyayangi keluarga, teman dan lain sebagainya” urainya.

Yang kedua menurut Mukti adalah Ramadhan sebagai bulan ampunan. Maka perbanyaklah mohon ampun dengan cara beristighfar. Ini merupakan hasil berpuasa. Istighfar ini di satu sisi adalah permohonan ampunan Allah SWT dan disisi lain adalah untuk mendapat rizki.

Sedang yang terakhir, menurut Guru Pendidikan Agama Islam ini adalah momen yang paling, yaitu terbebas dari api neraka.

“Tanggal 21 sampai 30 Ramadhan adalah momen termahal, pembebasan dari api neraka” ujarnya.

Mahalnya momen ini karena harus memnuhi syarat, yaitu mempertahankan kesucian setelah Ramadhan.

“Setelah idul Fitri kita adalah kertas putih, jangan lagi dicoret dengan tinta hitam. Karena jika demikian, maka tidak akan selesai-selesai. Mari hasil dari puasa tersebut kita praktekan baik di rumah, sekolah, tempat kerja maupun di lingkungan sosial lainnya agar kita menjadi hamba yang “laallakum tattakun” pungkasnya.

Kegiatan ini sendiri ditutup dengan saling memaafkan, bersalam-salaman antar guru, guru dengan orang tua dan anak serta seluruh peserta. Selanjutnya diakhiri dengan pantun oleh pembawa acara.

Burung dara burung cenderawasih

Cari dulu di Papua

Cukup sekian terimakasih

Semoga berkenan untuk semua

Halal bi halal TK Hikmah YAPIS Jayapura

Dilaksanakan dengan setulus hati

Kami sediakan hidangan untuk semua

Semoga berkenan dan selamat menikmati*

(Tham)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *